Minggu, 19 September 2010

konstruksi sepeda motor

Sistem kemudi befungsi sebagai pengarah dan pengendali jalannya kendaraan sepeda motor. Sistem kemudi terdiri dari setang kemudi (handle bar/steering handle), kepala kemudi (steering head), batang kemudi (steering stem/steering tube), dan komponen-komponen pendukung lainnya.
Selain penampilan, panjang pendeknya stang kemudi merupakan unsur lain yang harus diperhatikan. Batang kemudi yang panjang akan ringan digerakkan, namun kendaraan menjadi tidak lincah. Sebaliknya batang kemudi yang pendek membuat gerakan kendaraan jadi lincah, namun berat untuk dikendalikan.

B. SYSTEM SUSPENSI (SUSPENSION SYSTEM)

Sistem suspensi dirancang untuk menahan getaran akibat benturan roda dengan kondisi jalan. Selain itu, sistem suspensi diharapkan mampu untuk membuat "lembut" saat sepeda motor menikung, sehingga mudah dikendalikan. Dengan sistem suspensi juga, getaran akibat kerja mesin dapat diredam. Semua peran dan kegunaan sistem suspensi tadi, pada akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa dengan bekerjanya sistem suspensi, pada dasarnya adalah agar diperoleh kenyamanan dalam berkendara sepeda motor. Dengan demikian, gangguan pada sistem suspensi akan berpengaruh langsung apada kenyamanan berkendara.
Suspensi pada sepeda motor biasanya bersatu dengan garpu (fork), baik untuk bagian depan maupun bagian belakang. Tetapi ada juga sebagian motor, suspensi belakang bukan sekaligus sebagai garpu belakang dan biasanya disebut sebagai monoshock (peredam kejut tunggal).
1. Suspensi Bagian Depan (Front Suspension)
Suspensi depan yang terdapat pada sepeda motor pada umumnya terbagi dua, yaitu:
a. Garpu batang bawah (bottom link fork); jenis ini biasanya dipasang pada sepeda motor bebek model lama, vespa atau scooter.
b. Garpu teleskopik (telescopic fork); merupakan jenis suspensi yang paling banyak digunakan pada sepeda motor.
Suspensi teleskopik terdiri dari dua garpu (fork) yang dijepitkan pada steering yoke.
Garpu teleskopik menggunakan penahan getaran pegas dan oli (minyak pelumas) garpu. Pegas menampung getaran dad benturan roda dengan permukaan jalan dan oli garpu mencegah getaran diteruskan ke batang kemudi.
Garpu depan dari sistem kemudi (yang termasuk kedalam suspensi depan) fungsinya untuk menopang goncangan jalan melalui roda depan dan berat mesin serta penumpang. Oleh karenanya garpu depan harus mempunyai kekuatan, kekerasan yang tinggi, selain caster dan trail (kesejajaran roda depan) yang berpengaruh besar pada kestabilan mesin.
Caster adalah sudut yang dibentuk pada pertemuan garis pipa Steering Head dan garis vertical melalui pusat As roda depan, sudutnya antara 200 -300. Sementara trail merupakan jarak antara pertemuan garis vertical melalui pusat as roda depan dengan tanah dan pertemuan garis melalui pipa steering head dengan tanah, jaraknya antara 60 – 100 mm.
Caster dan trail harus ditentukan dengan memperhitungkan tujuan dan sifat-sifat sepeda motor dan suspensinya. Sedangkan garpu dengan batang bawah mengandalkan kerja pegas, karet penahan, dan lengan ungkit untuk menahan getaran akibat benturan roda dan permukaan jalan.
2. Suspensi Bagian Belakang (Rear suspension)
Generasi awal suspensi belakang pada sepeda motor adalah jenis plunger unit. Tipe ini tidak mampu mengontrol dengan nyaman roda belakang. Tidak seperti suspensi depan, suspensi belakang tidak mempunyai sistem steering (kemudi). Sistem ini hanya menopang roda belakang dan menahan goncangan akibat permukaan kondisi jalan.
Tipe suspensi belakang saat ini yang banyak digunakan adalah:
a. Tipe Swing Arm
b. Tipe Unit Swing
Konstruksi suspensi tipe swing arm adalah dua buah lengan yang digantung pada rangka dan ujung yanga lain dari suspensi tersebut menopang roda belakang. Rancangan suspensi belakang tipe swing arm ditunjukkan oleh gambar 10.6 berikut.
Cushion unit/shock absorber (peredam kejut) diletakkan antara ujung belakang dari lengan dan rangka (frame)
Getaran pada sepeda motor yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata perlu diredam untuk mengurangi kejutan-kejutan akibat gerak pegas. Komponen yang berfungsi sebagai peredam kejut tersebut adalah sok breker. Oleh sok breker gerak ayun naik turun badan sepeda motor diperlambat sehingga menjadi lembut dan tidak mengejut.
Itulah sebabnya sok breker disebut juga sebagai peredam kejut.
Sok breker terdiri atas sebuah tabung yang berisi oli. Di dalam tabung tersebut terdapat sebuah katup yang berfungsi untuk mengatur aliran oli. Perlambatan gerak ayun badan sepeda motor terjadi karena aliran oli di dalam tabung sok breker terhambat oleh katup. Hal ini disebabkan karena lubang katup yang sempit. Jika jumlah oli dalam tabung kurang maka kerja sok breker menjadi tidak baik. Dalam hal ini sok breker tidak bisa meredam kejutan. Apabila kerja sok breker sudah tidak baik maka sebaiknya sok breker tersebut diganti. Penggantian sok breker dianjurkan sepasang sekaligus meskipun sok breker yang satunya tidak rusak. Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan tekanan sehingga sepeda motor tetap seimbang, tidak seperti berat sebelah/miring. Untuk menentukan apakah sok breker bekerja dengan baik atau tidak bukanlah hal yang sulit. Biasanya sepeda motor yang sok brekernya sudah rusak menjadi tidak enak dikendarai.
Kerusakan sok breker umumnya disebabkan oleh kebocoran oli.
Hal ini bisa dilihat pada tabung sok brekernya. Jika tabung sok breker selalu basah oleh rembesan oli maka hal itu berarti sok breker telah bocor. Sok breker harus diganti jika sudah tidak baik kerjanya.
Pemeriksaan dan perawatan:
1. Jika selama sepeda motor dikendarai dan kadang sepeda motor oleng kesalah satu sisi tanpa sebab yang jelas maka ada kemungkinan salah satu dari sok brekernya rusak. Periksalah keadaan sok brekernya. Jika terdapat rembesan oli pada tabungnya maka hal itu berarti bahwa sok breker bocor sehingga tekanannya tidak sama. Kedua sok breker harus diganti.
2. Jika selama sepeda motor dikendarai pemegasannya terasa tidak nyaman tetapi tekanan ban normal, tidak terlalu keras, mungkin disebabkan oleh sok brekernya yang tidak bekerja. Periksa semua sok brekernya. Jika salah satu sok breker rusak, ganti keduanya. Untuk pemeriksaan sok breker, tekanlah sepeda motor tersebut ke bawah dan kemudian lepaskan tekanan tersebut secara mendadak. Jika sepeda motor melenting dengan cepat bagian badannya dan berayun-ayun maka kemungkinan besar sok brekernya sudah tidak bekerja. Sok breker sepeda motor tersebut harus diganti.
3. Periksa keadaan pegas suspensinya. Ukur panjang pegas dalam keadaan pegas terlepas. Jika panjang pegas melebihi ketentuan, pegas harus diganti.
Kontruksi tipe unit swing adalah mesin itu sendiri yang bereaksi seperti lengan yang berayun. Jadi mesin tersebut yang berayun. Umumnya suspensi tipe unit swing dipakai pada sepeda motor yang mempunyai penggerak akhirnya (final drive) memakai sistem poros penggerak.

C. RANGKA (FRAME)

Ditinjau dari segi struktur atau bentuk rangka mempunyai fungsi antara lain harus mampu menempatkan dan menopang mesin, transmisi, suspensi dan sistem kelistrikan, serta komponen-komponen lain yang ada dalam sepeda motor. Oleh karena itu rangka sebaiknya kuat dan kaku tapi ringan. Sedangkan jika ditinjau dad segi geometri, rangka harus sesuai dengan geometri yang diinginkan sistem kemudi dan suspensi. Rangka juga harus mampu menjaga roda tetap sejajar lurus antara depan dan belakang.
Bahan utama rangka sepeda motor adalah plastik dan logam.
Bagian rangka yang terbuat dari plastik misalnya penahan angin, penutup rangka dan pelindung roda. Sedangkan bagian utama yang terbuat dari logam, misalnya rangka utama, kemudi, lengan ayun dan dudukan mesin. Teknologi rangka sepeda motor dapat dikatakan tidak mengalami perkembangan yang pesat. Sejak dulu konstruksi rangka relatif sama.
Bentuk komponen rangka pada dasarnya ada tiga macam, yaitu silinder (contohnya penghubung rangka dan poros kemudi), persegi (contohnya lengan ayun), dan plat (contohnya dudukan jok). Rangka berkaitan erat dengan bodi. Oleh karena itu bentuk rangka mempengaruhi bentuk bodi motor. Kalau terjadi kerusakan pada rangka, maka akan menimbulkan kerusakan pada bodi juga karena bodi menempel pada rangka.
Tipe-tipe rangka antara lain:
1. Rangka bak (cradle frames)
2. Rangka tipe trellis (terali)
3. Rangka tipe balok penyeimbang (beam)
4. Rangka tipe spine
Ke empat tipe rangka diatas di tunjukkan oleh gambar berikut ini:








Sabtu, 31 Juli 2010

Ubah Pelek Palang Menjadi Jari-Jari di Satria FU150


Sumber :http://otomotifnet.com/otoweb/index.php?templet=tematis/Content/0/1/1/7/11474/&tp=vconten&idtm=11474

Banyak alasan, kenapa pemilik Suzuki Satria FU150 mengubah bagian rodanya yang semula pakai pelek palang jadi jari-jari. Ada yang mau sekadar bikin tampil beda dan keren, ada pula yang bilang demi mengantisipasi pelek standar yang kerap bermasalah.

Ah, apapun alasannya, terserah Anda. Pastinya, di sini kami bahas pasang ‘sikil’ model jari-jari sebagai alternatif yang part-nya banyak bertebaran di toko aksesori motor. Simak yauw!



Teromol
Beragam jenis mulai dari buatan aftermarket sampai copotan dari motor lain bisa diaplikasi. Bagi yang mau kanibal dari motor lain, bisa pakai teromol Suzuki Shogun, Smash, Yamaha Mio dan Honda Karisma. “Masalah harga bervariasi tergantung jenis teromol yang mau dipakai. Sebagai gambaran harganya yakni Rp 50-105 ribu (depan), dan Rp 70-140 ribu untuk teromol belakang,” imbuh Khober dari bengkel Bucos.

Eits, pemasangan teromol depan gak bisa sembarangan! Sebab harus mengikuti kontruksi dari diameter sokbreker depan. Dengan begitu, pemakaian bos tambahan di sisi samping teromol wajib dilakukan. Tapi gak susah kok, tinggal minta bantuan tukang bubut untuk membuat bos selebar jarak dari teromol ke sokbreker.



Pelek
Tersedia berbagai merek, ukuran dan warna. Yang jadi favorit, merek TDR, CLD, TK dan Champ. Merek-merek itu juga punya kelebihan masing-masing. “Masalah harga, tiap ukuran dibanderol berbeda, misal antara ukuran 1,20 X 17, 1,40 X 17 dan 1,60 X 17 harganya beda-beda tipis” bilang Rachmat Hidayat, penggawang bengkel Al-Yamin Speed Shop sembari bilang, harga dibuka di kisaran Rp 100-300 ribu/piece. “Murah ataupun mahal, tergantung merek dan ukurannya,” tambahnya lagi.

Jari-Jari
Peranti penguat pelek ini juga wajib dipasang. Sebab part berbentuk seperti lidi ini merupakan syarat utama pelek jari-jari bisa berfungsi maksimal. Iya dong!

Soal kualitas, jari-jari juga berpengaruh pada kekuatan pelek itu sendiri. Untuk masalah tipe, yang jadi favorit yakni bawaan standar pabrik dan tipe stainless. Untuk tipe standar dijual sekitar Rp 15 ribu/pelek. Sedang yang stainless, yakni sekitar Rp 25 ribu/pelek.

Daftar harga


Pelek
Ukuran
Harga
TK
1,20x17
200 ribu

1,40x17
215 ribu

1,60x17
235 ribu
Champ
1,20x17 120 ribu

1,40x17 135 ribu

1,60x17 145 ribu
Ride It
1,20x17 250 ribu

1,40x17 250 ribu

1,60x17 250 ribu
TDR
1,20x17 220 ribu

1,40x17 255 ribu

1,60x17 275 ribu
Jari-Jari
Harga

Biasa
15 ribu / pelek

Stainlees (Kitaco)
25 ribu / pelek
Tromol depan


Mio
100 ribu

Smash
80 ribu

Shogun
80 ribu

Kharisma
80 ribu

Tromol belakang


Shogun
150 ribu

Aftermarket
300 ribu

Sumber


Al-Yamin Speed Shop: 0819-32653838
Bucos: 0816-1164063 / 021-93856823
Dodo Racing: 021-734556555


menaikkan volume silender serta kompresi

No || Motor || Bore x Stroke || Volume Silinder || Rasio Kompresi

1. Kawasaki Blitz R 53 mm x 50.6mm 111 cc 9.3 : 1

2. Kawasaki Athlete 56 mm x 50.6mm 124.6 cc 9.8 : 1

3. Kawasaki Ninja 250 62 mm x 41.2mm 2x 124.5 cc 11.5 : 1

4. Kawasaki KLX 250 72 mm x 61,2mm 249cc 11 : 1

5. Yamaha Crypton 49 mm x 54mm 101.8 CC 9.0 : 1

6. Yamaha Mio 50.0 x 57.9 mm 113.7 cc 8.8 : 1

7. Yamaha Jupiter z 51.0 x 54.0 mm 110.3 cc 9.3 : 1

8. Yamaha Jupiter MX 54 x 58,7 mm 135 cc 10.9 : 1

9. Yamaha Vixion 57 x 58,7 (mm) 149.8cc 10.4 : 1

10.Yamaha Scorpio Z 70 x 58 mm 223cc 9.5 : 1

11. Yamaha RX King 58 x 50 mm 132cc 7.1 : 1

12. Yamaha RXZ 56 x 54 mm 133cc 7.0 : 1

13. Yamaha F1Z 52 x 52mm 110.4cc 7.1 : 1

14. Yamaha Alfa 50 x 52mm 102.1 cc 7.2 : 1

15. Honda GL 100 52 x 49.5mm 105.1 cc 9.2 : 1

16. Honda GL Max 56.5 x 49.5mm 124.1 cc 9.2 : 1

17. Honda GL Pro 61.0 x 49.5mm 144.7cc 9.2 : 1

18. Honda Supra 50.0 x 49.5mm 97.1 cc 8.8 : 1

19. Honda Tiger 63.5 x 62.2 mm 196.9cc 9.0 : 1

20. Honda Megapro 63,5 x 49,5 mm 156.7cc 9.0 : 1

21. Honda CS-1 58 x 47,2 mm 124.7 cc 10.7 : 1

22. Honda Supra PGM FI 52,4 x 57,9 mm 124.8cc 9.0 : 1

23. Honda Blade 50 x 55,6 mm 109.1 cc 9.0 : 1

APA ITU RASIO KOMPRESI?

Para engineer atau tuner kerap memfokus diri dalam tuning mesin 4 tak menuju langsung pada cylinder head. Salah satunya adalah, ruang bakar, atau bahasa jawanya combustion chamber

So… apa kaitan ruang bakar dengan tenaga? Oh pasti ada… besaran ruang bakar ini nantinya akan sangat menentukan dalam tugas menampung emulsi udara-bahan bakar yang sudah dihisap oleh piston kemudian dipadatkan di kubah ini sebelum akhirnya diledakkan busi.

pernah dengar orang berkomentar tenaga mesinnya semakin padat…? Yup, bisa jadi karena memang combustion chamber dapat dimanfaatkan dengan optimal. Kubah ruang bakar tentu memiliki volume sendiri, sedangkan kapasitas mesin merupakan volume pembanding. Seberapa banyak volume kapasitas mesin mampu dipadatkan di ruang bakar hingga seper-sekian bagian inilah yang disebut rasio kompresi.

Contoh sebuah mesin bebek dengan kapasitas mesin 100 cc, sedangkan volume ruang bakar adalah 10 cc dimasukkan dalam rumusan rasio kompresi adalah

(Kapasitas mesin / Volume ruang bakar ) + 1

= (100 / 10 ) + 1

= 10 + 1

= 11 : 1

Yahhh itu mah rumus sederhana aja, kalo mau rumus ribet coba cari di wikipedia, kompresi rasio dihitung pake rumus…

, dimana

b = diameter piston

s = panjang stroke

Vc = volume ruang bakar + volume paking cylinder head.

Ini adalah rumusan minimum, kalau mau lebih detail sebenarnya volume pembanding tidak hanya ruang bakar, melainkan juga : Cylinder Head Combustion Chamber, Tebal Gasket, Deck Clearance, Ring Kompresi terhadap Piston, Dan Dome Piston. Huahahahaha… Ini nih kepusingan berawal
Mau dihitung satu-satu? Capee… deh, coba bayangin kita pakai piston Izumi high dome dengan coakan klep dalem, hitung berapa volume jenong pistonnya…? Mending ngisep rokok sambil ngopi daripada botak mikir itu hehehehe…

Teknik menghitung seperti wikipedia yang ribetz ni ga selamanya efektif, bagaimana jika piston memiliki permukaan highdome, ada yang bisa menghitung volumenya, yah… walaupun bisa tapi kok ya menyusahkan diri sendiri seandainya piston seperti foto dibawah ini

Lebih baik ketika blok dan cylinder head terpasang, posisikan piston pada TMA, lepas lubang busi kemudian suntikkan cairan untuk mengukur volume ruang bakar. Inilah rumus ruang bakar riil dibandingkan yang harus mengukur dan menghitung satu per satu.

Cara menghitung volume kapasitas mesin

Volume Mesin = ( Phi * Bore * Bore * Stroke ) / 4,000

keteranagan :

- Phi adalah konstanta bernilai 3.1416
- Bore adalah diameter lebar piston dalam satuan milimeter
- Stroke adalah langkah piston bergerak dari TMA ke TMB dalam satuan milimeter
- Volume mesin akan diperoleh dalam satuan centimeter cubic alias CC

Contoh, sebuah mesin dengan diameter piston 53.5mm, serta panjang langkah piston 54mm, akan memiliki Volume Silinder sebesar 121.4 CC

Nah setelah kapasitas mesin didapat, baru ukur volume kubah ruang bakar, finally diukur deh rasio kompresinya.


Mendapatkan Rasio Kompresi tinggi

Meningkatkan kompresi adalah sebuah cara paling efektif dan mudah untuk meningkatkan keluaran tenaga pada mesin naturally aspirated (non-Turbo). Namun, kita tentu saja tidak bisa langsung meningkatkan kompresi tanpa memikirkan batasan bahwa semakin tinggi nilai kompresi maka bahan bakar yang dibutuhkan mesin juga harus beroktan tinggi.
Jika anda bisa memperoleh racing fuel, maka mainkan rasio kompresi hingga diatas 15 : 1, bahkan kamu bisa pakai rasio lebih tinggi jika memakai alcohol, ingat Drag NHRA yang mobil dragnya mirip formula, tuh semua pada pemabok heheheh.. kan mimik alkohol. Kumat ngelantur…
Papas noken as, timing dan durasi, airflow, volumetric efisiensi, aliran di porting, dan banyak kombinasi dari berbagai faktor berpengaruh besar terhadap kompresi dan sang maut yang mengancam nyawa mesin – DETONASI -

Detonasi

Dapat dipahami sebuah kondisi yang menyebabkan bahan bakar meledak – bukan terbakar dengan cepat – Parah! Biasa terjadi pada mesin dengan beban tinggi dan kecepatan tinggi, kerusakan detonasi bisa mengalahkan bearing-bearing seperti di kruk as yang jika sudah tidak balance bisa-bisa melintir tuh kruk as.
Kecepatan bahan bakar normal berada pada 23 – 56 meter tiap second. Semakin tinggi nilai oktan, semakin lambat kecepatan rambatnya. Sebuah percikan busi membutuhkan waktu 0.003 detik untuk melakukan sebuah pembakaran sempurna, jadi bisa menghitung kan berapa RPM batasan mesin.